SELAMAT DATANG DIWEBBLOG RESMI SMK BUMI SEJAHTERA JADIKAN WEBBLOG INI MENJADI MEDIA INFORMASI ONLINE

Senin, 07 Maret 2011

Wanita Shalihah

Oleh KH. Abdullah Gymnastiar
Ditulis Untuk Harian Waspada

Saudaraku yang baik, sungguh sangat beruntung bagi wanita shalihah di dunia
ini. Ia akan menjadi cahaya bagi keluarganya dan berperan melahirkan
generasi dambaan. Kalau pun ia wafat, maka Allah akan menjadikannya bidadari
di akhirat nanti. Oleh karena itu, para pemuda jangan sampai salah memilih
pasangan hidup. Pilihlah wanita shalihah untuk dijadikan istri dan
pendamping hidup setia.

Siti Khadijah r.a. adalah figur seorang istri shalihah yang menjadi
penentram batin, pendukung setia, dan penguat semangat suami dalam berjuang
dan beribadah kepada Allah SWT. Beliau telah berkorban dengan harta,
kedudukan, dan diri beliau demi membela perjuangan Rasulullah SAW.

Begitu kuatnya kesan keshalihahan Khadijah r.a., hingga nama beliau banyak
disebut-sebut oleh Rasul walau beliau sendiri sudah meninggal. Allah
berfirman dalam QS. An Nur ayat 30-31, Katakanlah kepada orang laki-laki
yang beriman, Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara
kemaluannya yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah
kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan
memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali
yang biasa tampak daripadanya......

Rasulullah Saw bersabda : Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik
perhiasan adalah wanita shalihah (HR. Muslim)

Ciri khas seorang wanita shalihah adalah ia mampu menjaga pandangannya. Ciri
lainnya, dia senantiasa taat kepada Allah dan Rasul Nya. Make up-nya adalah
basuhan air wudhu. Lipstiknya adalah memperbanyak dzikir kepada Allah di
mana pun berada. Celak matanya adalah memperbanyak bacaan Al Quran. Jika
seorang muslimah menghiasi dirinya dengan perilaku takwa, akan terpancar
cahaya keshalihahan dari dirinya.

Wanita shalihah tidak mau kekayaan termahalnya berupa iman akan rontok. Dia
juga sangat memperhatikan kualitas kata-katanya. Tidak ada dalam sejarahnya
seorang wanita shalihah centil, suka jingkrak-jingkrak, dan menjerit-jerit
saat mendapatkan sesuatu kesenangan. Ia akan sangat menjaga setiap tutur
katanya agar bernilai bagaikan untaian intan yang penuh makna dan bermutu
tinggi. Dia sadar betul bahwa kemuliaannya justru bersumber dari
kemampuannya menjaga diri.

Wanita shalihah itu murah senyum, karena senyum sendiri adalah shadaqah.
Namun, tentu saja senyumnya proporsional. Tidak setiap laki-laki yang
dijumpainya diberikan senyuman manis. Intinya, senyumnya adalah senyum
ibadah yang ikhlas dan tidak menimbulkan fitnah bagi orang lain. Bisa
dibayangkan jika kaum wanita kerja keras berlatih senyum manis semata untuk
meluluhkan hati laki-laki.

Wanita shalihah juga harus pintar dalam bergaul dengan siapapun. Dengan
pergaulan itu ilmunya akan terus bertambah, sebab ia akan selalu mengambil
hikmah dari orang-orang yang ia temui. Kedekatannya kepada Allah semakin
baik sehingga hal itu berbuah kebaikan bagi dirinya maupun orang lain.
Pendek kata, hubungan kemanusiaan dan taqarrub kepada Allah dilakukan dengan
sebaik mungkin.

Ia juga selalu menjaga akhlaknya. Salah satu ciri bahwa imannya kuat adalah
dari kemampuannya memelihara rasa malu. Dengan adanya rasa malu, segala
tutur kata dan tindak tanduknya akan selalu terkontrol. Tidak akan ia
berbuat sesuatu yang menyimpang dari bimbingan Al Quran dan As Sunnah. Dan
tentu saja godaan setan bagi dirinya akan sangat kuat. Jika ia tidak mampu
melawan godaan tersebut, maka bisa jadi kualitas imannya berkurang. Semakin
kurang iman seseorang, maka makin kurang rasa malunya. Semakin kurang rasa
malunya, maka makin buruk kualitas akhlaknya. Wallahu alam bish showab

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Komentar Anda pada baca di atas

Popular Posts