Alat Pencernaan Makanan Manusia dan Hubungan Makanan Dengan Kesehatan

Proses pencernaan terdiri atas pencernaan secara mekanik dan pencernaan
secara kimiawi. Pencernaan mekanik terjadi di rongga mulut, yaitu
penghancuran makanan oleh gigi yang dibantu lidah. Pencernaan kimiawi
terjadi di dalam rongga mulut, usus, dan lambung dengan bantuan enzim.
Enzim adalah suatu zat kimia yang membantu proses pencernaan. Selain
alat-alat pencernaan, dalam tubuh kita juga terdapat kelenjar pencernaan
yang membantu alat-alat pencernaan dalam mencerna makanan. Kelenjar
pencernaan tersebut adalah hati dan kelenjar pankreas. Di bawah ini
dijelaskan alat pencernaan makanan pada manusia, penyakit pada alat
pencernaan, dan hubungan makanan dengan kesehatan.

Alat Pencernaan Makanan Pada Manusia
Alat-alat pencernaan manusia terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar, dan anus. Seluruh saluran pencernaan dari mulut
sampai anus panjangnya antara 8,5 sampai 10 meter. Ini berarti
panjangnya 5–6 kali tinggi badan. Saluran pencernaan menjadi ringkas
karena melingkar-lingkar dalam rongga perut. Proses pencernaan makanan
dari awal hingga akhir secara keseluruhan berlangsung antara 18 sampai
24 jam.
Mulut
Makanan masuk ke dalam tubuh melalui mulut. Di dalam rongga mulut
terdapat gigi, lidah, dan air ludah (air liur). Ketiga komponen itu
berperan untuk mencerna makanan di dalam mulut. Gigi dan lidah mencerna
makanan secara mekanis. Air ludah mencerna makanan secara kimiawi.
Pencernaan secara mekanis merupakan pencernaan makanan dengan cara
dikunyah oleh gigi dan dibantu lidah. Sementara itu, pencernaan kimiawi
merupakan pencernaan makanan yang dilakukan oleh enzim.

Lidah. Lidah mempunyai beberapa fungsi seperti mengatur letak
makanan saat dikunyah, membantu menelan makanan, dan mengecap rasa
makanan.
Lidah peka terhadap panas, dingin, dan adanya tekanan. Lidah dapat
mengecap makanan karena pada permukaannya terdapat bintil-bintil lidah.
Pada bintil-bintil lidah terdapat saraf pengecap. Setiap permukaan lidah
memiliki fungsi kepekaan rasa yang berbeda. Rasa pahit terasa di bagian
pangkal lidah, rasa manis terasa di bagian ujung lidah, rasa asam
terasa di bagian tepi kiri dan kanan lidah, dan rasa asin terasa di
bagian ujung dan dalam lidah.
Air Liur. Saat makanan dikunyah dalam mulut, makanan dibasahi
oleh air liur. Makanan menjadi licin dan mudah ditelan. Selain itu, air
liur mengandung enzim ptialin atau amilase. Enzim ini berfungsi untuk
mencerna zat tepung (amilum) secara kimiawi menjadi zat gula. Itulah
sebabnya, saat mengunyah nasi dalam waktu lama kita akan merasakan
manis. Pencernaan seperti ini merupakan contoh pencernaan kimiawi.
Kerongkongan

Lambung

Usus Halus

- Enzim amilase, berfungsi mengubah zat tepung menjadi gula.
- Enzim tripsin, berfungsi mengubah protein menjadi asam amino.
- Enzim lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak.
Pada rangkaian alat pencernaan terdapat usus buntu. Usus buntu berada di
awal usus besar dan berbatasan dengan usus halus. Di bawah usus buntu
terdapat apendiks (umbai cacing).
Setelah melewati usus dua belas jari, makanan sampai di usus kosong.
Selanjutnya, makanan akan diurai proteinnya oleh enzim erepsin.
Sementara itu, karbohidrat yang terkandung dalam makanan tersebut akan
diurai oleh enzim maltase, sukrose, dan laktose. Setelah hancur dan
lumat, makanan menuju usus penyerap. Bagian dalam dinding usus penyerap
berupa jonjot-jonjot. Di dalam jonjot-jonjot itu terdapat ujung pembuluh
darah. Melalui pembuluh darah inilah terjadi penyerapan sarisari
makanan. Sari-sari makanan masuk dalam aliran darah dan diedarkan ke
seluruh tubuh.
Usus Besar

Anus
Bagian akhir dari saluran pencernaan berupa lubang keluar yang disebut
anus. Sisa pencernaan dari usus besar dikeluarkan melalui anus. Bahan
padat hasil pembusukan dikeluarkan sebagai tinja dan gas. Gas
dikeluarkan berupa kentut. Sisa pencernaan yang berupa cairan disalurkan
dan disaring dalam ginjal. Cairan yang tidak berguna dikeluarkan
melalui lubang kemih berupa air seni.
Penyakit Pada Alat Pencernaan Makanan
Berbagai penyakit dan gangguan (kelainan) dapat menyerang alat
pencernaan. Penyakit dan gangguan itu dapat disebabkan oleh kebiasaan
mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Selain itu, juga karena masuknya
kuman penyakit ke dalam tubuh seperti bakteri dan virus. Di bawah ini
beberapa penyakit yang dapat menyerang alat-alat pencernaan.
- Mag (Radang Lambung). Penyakit ini ditandai dengan gejala lambung terasa perih dan mual. Penyakit mag disebabkan kebiasaan makan yang tidak teratur. Jika kita tidak segera makan pada saat lapar, lambung menjadi kosong. Akibatnya, asam lambung (asam klorida) yang dihasilkan untuk mencerna makanan melukai lambung.
- Apendisitis (Radang Umbai Cacing). Radang pada umbai cacing ditandai dengan sakit pada perut sebelah kanan bawah dan biasanya disertai demam. Umbai cacing (apendiks) adalah tonjolan kecil pada usus buntu (sekum). Penyakit ini disebabkan adanya makanan yang masuk di apendiks dan membusuk. Pembusukan makanan di apendiks tersebut dapat mengakibatkan radang.
- Disentri. Penyakit disentri disebabkan oleh bakteri. Alat pencernaan yang diserang yaitu usus. Penyakit ini ditandai dengan muntah-muntah dan buang air besar terusmenerus. Disentri dapat dicegah dengan cara menjaga kebersihan makanan dan perlengkapan makan.
- Sembelit. Gejala penyakit sembelit yaitu susah buang air besar. Penyakit ini disebabkan makanan yang kita makan kurang berserat. Makanan kurang serat dapat mengganggu proses pencernaan. Serat makanan membantu penyerapan air di usus besar. Jika kadar serat makanan berkurang, sisa makanan kurang menyerap air. Akibatnya, sisa makanan menjadi padat sehingga sulit dikeluarkan. Contoh makanan berserat yaitu sayur-sayuran dan buah-buahan.
Tidak seorangpun yang menginginkan penyakit-penyakit diatas menyerang
alat pencernaan. Perlu perawatan alat pencernaan agar terhindar dari
penyakit-penyakit tersebut, dintaranya dengan cara seperti berikut ini:
- Makan makanan yang bergizi dan seimbang.
- Menjaga kebersihan alat-alat makan dan bahan makanan.
- Minum air putih dalam jumlah yang cukup.
- Makan secara teratur.
- Menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan cara menggosok gigi secara teratur.
- Menghindari makanan yang terlalu panas dan dingin.
- Mengurangi makanan yang mengandung banyak gula, misalnya permen dan cokelat.
- Mencuci tangan sebelum makan.
- Biasakan mengunyah makanan sampai halus agar mudah dicerna oleh lambung.
- Mengonsumsi makanan yang mengandung banyak serat, misalnya buah-buahan dan sayur-sayuran.
Hubungan Makanan Dengan Kesehatan
Makanan Bergizi
Makanan bergizi sebagai sumber energi, bahan pembangun, pelindung tubuh,
dan pengatur tubuh. Oleh karena itu, untuk memenuhi beberapa fungsi
tersebut, kita harus makan makanan yang bergizi. Makanan yang bergizi
yaitu makanan yang mengandung zat-zat yang diperlukan oleh tubuh. Adapun
zat gizi yang diperlukan tubuh yaitu karbohidrat, lemak, protein,
vitamin, mineral, dan air.


penggantinya. Berdasarkan sumbernya, lemak dibagi menjadi dua, yaitu
lemak nabati dan lemak hewani. Lemak nabati diperoleh dari tumbuhan,
seperti kelapa, kacang tanah, kemiri, dan alpukat. Sedangkan lemak
hewani berasal dari hewan, misalnya daging, telur, susu, keju, dan
mentega.

Vitamin. Vitamin berfungsi sebagai zat pengatur dan pelindung
tubuh. Vitamin dapat mencegah timbulnya penyakit. Sebaliknya, kekurangan
vitamin (avitaminosis) dapat mengganggu kesehatan. Misalnya sariawan
akibat tubuh kekurangan vitamin C. Beberapa jenis vitamin, kegunaan, dan
contoh sumber bahan makanan adalah:
- Vitamin A berfungsi menjaga kesehatan mata dan kulit. Contoh bahan makanan yang mengandung vitamin A antara lain minyak ikan, hati sapi, susu, kuning telur, buah-buahan, dan wortel.
- Vitamin B berfungsi mencegah penyakit beri-beri dan menjaga kesehatan rambut. Conton bahan makanan yang mengandung vitamin B antara lain bekatul, beras merah, kacang hijau, kacang kedelai, daging, dan roti.
- Vitamin C berfungsi mencegah sariawan dan menjaga kesehatan kulit. Contoh bahan makanan yang mengandung vitamin C antara lain jeruk, dan sayuran hijau.
- Vitamin D berfungsi mencegah penyakit tulang (rachitis). Contoh bahan makanan yang mengandung vitamin D antara lain minyak ikan, ikan, susu, mentega, dan kuning telur.
- Vitamin E berfungsi pembentuk sel darah merah dan mencegah kemandulan. Contoh bahan makanan yang mengandung vitamin E antara lain taoge, gandum, minyak, kacang-kacangan, kuning telur, hati, dan susu.
- Vitamin K berfungsi membantu pembekuan sel-sel darah merah. Contoh bahan makanan yang mengandung vitamin K antara lain kuning telur, kacang kedelai, sayuran segar, dan susu
Air. Air berguna untuk melarutkan zat-zat makanan, melancarkan
pencernaan makanan, dan mengatur suhu tubuh. Air dapat diperoleh dari
air yang kita minum. Selain itu, air juga diperoleh dari bahan makanan
seperti buah-buahan dan sayursayuran. Pada kondisi normal kita
membutuhkan minimal 2,5 liter air setiap hari. Tubuh akan terasa lemas
jika kita kekurangan air. Oleh karena itu, perbanyaklah minum, terutama
air putih!
Makanan Bergizi Seimbang
Makanan yang kita makan harus bergizi seimbang. Makanan dikatakan
bergizi seimbang jika mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral,
dan vitamin dalam jumlah tertentu. Kebutuhan untuk tiap kelompok bahan
makanan dapat digambarkan dalam piramida di samping. Dari gambar di
samping tampak bahwa karbohidrat sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah yang
banyak. Setelah itu, berturut-turut protein, lemak, mineral, dan
vitamin. Dengan komposisi demikian, kita dapat memenuhi kebutuhan
makanan bergizi seimbang. Menu makanan bergizi seimbang disajikan dalam
menu empat sehat lima sempurna. Menu makanan bergizi seimbang terdapat
dalam empat macam makanan berikut:
- Makanan pokok (nasi, jagung, singkong, roti, dan sagu).
- Lauk pauk (daging, telur, ikan, tahu, dan tempe).
- Sayuran (bayam, kangkung, dan buncis).
- Buah-buahan (apel, mangga, pisang, dan pepaya).
Apabila kita sudah mengonsumsi empat macam makanan di atas, berarti
makanan kita sudah memenuhi syarat kesehatan. Namun, bila ditambah susu,
maka akan lebih sempurna. Makanan bergizi seimbang yang dilengkapi susu
dinamakan makanan empat sehat lima sempurna.
Selain memenuhi persyaratan empat sehat lima sempurna, dalam menyusun
menu makanan bergizi seimbang perlu memperhatikan hal-hal berikut:
- Bersih dan bebas kuman penyakit.
- Makanan mudah dicerna dalam tubuh.
- Bervariasi sehingga tidak menimbulkan kebosanan.
Tubuh akan menjadi sehat jika mengonsumsi makanan bergizi dalam jumlah
yang seimbang. Apabila kebutuhan gizi seseorang tidak mencukupi atau
berlebihan, akan mengganggu kondisi kesehatannya. Kelebihan atau
kekurangan salah satu zat gizi dapat mengakibatkan gangguan atau
penyakit. Perhatikan tabel berikut:
Jenis-Jenis Gangguan atau Penyakit Akibat Kelebihan atau Kekurangan
Salah Satu Zat Gizi
Cara Mengolah Makanan
Makanan harus diolah dengan cara yang benar. Hal ini bertujuan agar
kandungan zat gizinya tidak hilang. Setiap jenis makanan harus diolah
sesuai dengan sifat-sifatnya. Sebagai contoh beras. Beras mengandung
banyak vitamin B1. Vitamin ini sifatnya mudah larut dalam air.
Sebaiknya, beras tidak dicuci terlalu lama dan tidak diremas-remas.
Mencuci beras terlalu lama, apalagi dengan meremasnya akan melarutkan
vitamin tersebut. Vitamin itu akan terbuang. Memasak sayuran pun ada
aturannya. Kandungan gizi dalam sayuran dapat dipertahankan jika diolah
secara benar. Cara memasak sayuran yang benar sebagai berikut:
- Sayuran dicuci terlebih dahulu sebelum dipotong.
- Memasak sayuran tidak terlalu lama atau jangan terlalu matang.
- Saat memasak sayuran sebaiknya panci dalam keadaan tertutup.
Sayuran yang telah matang sebaiknya diletakkan di piring bersih. Sayuran
tersebut juga harus disimpan dalam lemari yang bersih. Ada beberapa
jenis sayuran yang dapat dimakan mentah. Sayuran jenis ini biasa
digunakan sebagai lalapan. Contoh lalapan yaitu kol, selada, kacang
panjang, dan daun kemangi. Hati-hatilah kalau ingin makan sayuran mentah
ini! Sebaiknya, sayuran mentah ini dicuci sampai bersih sebelum
dimakan.
Makanan Yang Berbahaya Bagi Kesehatan
Makanan yang tidak bersih dapat mengakibatkan sakit perut atau lambung.
Selain lambung, alat pencernaan yang lain pun dapat terserang penyakit
jika makanan tidak bersih atau higienis. Jika mengonsumsi
makanan-makanan yang sudah tercemar tersebut, perut dapat sakit. Selain
itu, makan yang tercemar dapat menimbulkan penyakit seperti muntaber
atau diare, dan tifus. Ciri-ciri makanan yang tidak baik untuk
dikonsumsi adalah:
- Sudah ditumbuhi jamur dan dihinggapi lalat,
- Berubah warna,
- Sudah membusuk,
- Sudah lewat batas kedaluwarsa,
- Makanan disimpan dalam wadah seperti kaleng yang sudah berkarat,
- Makanan yang sudah dicemari hewan, dan
- Makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya.
Sumber: Dari berbagai sumber
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Komentar Anda pada baca di atas